pembuatan-serabi-kerun-ayu

Serabi Kerun ayu, legenda kuliner khas Ponorogo

Bagikan :

Ponorogo – Serabi adalah salah satu kuliner tradisional yang mempunyai sejarah panjang dan kaya. Keberadaan serabi bisa ditelusuri sampai jaman kerajaan Mataram Islam (Sekitar abad ke-18 M).  Serabi juga terdokumentasikan dalam serat centhini, sebuah ensiklopedia Jawa yang ditulis  pada tahun 1814 Masehi. Nama serabi sendiri berasal dari bahasa sanskerta yang berarti harum atau wangi.  

Jajanan tradisional ini mempunyai banyak variasi di berbagai daerah, ada serabi Solo, serabi Bandung, Serabi Jakarta dan lain sebagainya. 

Di Ponorogo, serabi yang cukup terkenal dan menjadi legenda adalah serabi Kerun Ayu. Nama serabi Kerun ayu sendiri lahir karena lokasi penjual serabi ini berada di dekat perempatan Kerun ayu, kurang lebih 3 kilometer di sebelah barat kota Ponorogo. 

Penjual Serabi Kerun Ayu, masih menggunakan tungku kayu sampai sekarang

Meski sudah puluhan tahun, nyatanya jajanan sederhana ini masih diminati banyak orang. Mulai buka sekitar jam 2.30 pagi, penjual serabi Kerun Ayu ini dapat menghabiskan 30-40 liter adonan serabi. 

Dibanding dengan serabi-serabi lainnya, resep dan bahan serabi kerun ayu lebih sederhana. Sampai generasi ke-5 penjual serabi Kerun ayu, resep dan cara memasaknya masih tetap sama. Adonan serabi Kerun ayu dibuat dari tepung beras, santan dan garam yang dimasak dengan kereweng, semacam wajan dari tanah liat. Sampai sekarang, untuk memasaknya masih menggunakan tungku dengan bahan bakar kayu. 

Resep dan cara masak yang sangat tradisional ini menghadirkan rasa gurih yang khas pada serabi Kerun ayu. Serabi Kerun ayu biasanya dinikmati dengan topping parutan kelapa yang menjadikannya semakin nikmat. Jika anda mampir ke Ponorogo, jajanan yang satu ini merupakan salah satu kuliner yang wajib anda coba.

Baca Juga  Kedatangan Raden Katong dan awal berdirinya Ponorogo

Laman: 1 2