Ponorogo – Prepekan, atau prepegan, adalah fenomena unik yang terjadi di Indonesia, khususnya di Pulau Jawa, menjelang Hari Raya Lebaran. Tradisi berbelanja ke pasar pada H-3 hingga H-1 Lebaran ini diperkirakan sudah berlangsung selama ratusan tahun. Momen ini ditandai dengan masyarakat yang berbondong-bondong ke pasar untuk membeli berbagai kebutuhan sebelum Lebaran.

Menurut Drs. R. Harmanto Bratasiswara dalam bukunya Adat Tata Cara Jawa (Yayasan Suryasumirat, Jakarta, 2000), prepekan merupakan kesibukan berbelanja dalam rangka menyambut Lebaran. Banyak aktivitas dilakukan masyarakat menjelang hari raya, dan puncak dari kegiatan berbelanja ini dikenal dengan istilah prepekan.

Di Ponorogo, misalnya, jumlah pengunjung pasar saat prepekan bisa meningkat lebih dari dua kali lipat. Pasar Legi, sebagai pasar tradisional terbesar dan terlengkap di Ponorogo, menjadi pusat utama aktivitas belanja. Masyarakat membeli berbagai kebutuhan, mulai dari kebutuhan pokok (sembako), sayuran, jajanan Lebaran, hingga pakaian dan kebutuhan lainnya.

Salah satu hal menarik dalam tradisi prepekan adalah kebiasaan berbelanja bersama yang dilakukan oleh masyarakat. Banyak orang datang ke pasar tidak sendirian, melainkan bersama keluarga atau tetangga. Sehingga prepekan juga menjadi momen untuk memperkuat ikatan keluarga dan ikatan sosial di masyarakat.

Di Ponorogo hingga kini, pasar tradisional masih menjadi pilihan utama bagi sebagian masyarakat ditengah munculnya pusat perbelanjaan modern dan toko-toko swalayan. Mereka lebih suka berbelanja ke pasar karena harga barang yang lebih terjangkau serta ketersediaan berbagai kebutuhan dalam satu tempat.