Mengenal Upwelling, penyebab matinya ribuan ikan di telaga Ngebel

Ponorogo – Matinya ribuan ikan nila milik petani keramba di telaga ngebel bukan fenomena yang aneh, hal yang sama selalu terjadi hampir tiap tahun meski skalanya tidak semasif tahun ini. Fenomena ini telah disadari baik oleh pengelola keramba di telaga ngebel maupun warga yang tinggal di sekitar telaga.  

Menurut Kepala Bidang Peternakan, Kesehatan Hewan, dan Perikanan (PKHP) Dispertahankan Ponorogo, Siti Barokah, ini adalah fenomena Upwelling. Yaitu proses pergerakan air dari lapisan bawah telaga yang suhunya lebih hangat, yang naik ke permukaan dan membawa sejumlah material dari bagian dasar telaga, seperti belerang dan amonia.

“Kemungkinan material di bawah itu ada unsur belerang dan setelah diperiksa ada unsur amonia juga yang ikut naik” ujarnya ditemui di ruang kerjanya, Jumat (7/2/2025).

Lalu bagaimana fenomena Upwelling ini bisa terjadi ?

Dikutip dari beberapa sumber, Upwelling adalah fenomena alami saat air dari dasar laut mengalir naik ke permukaan karena pergerakan angin di atas air laut. Angin menyebabkan arus permukaan air saling menjauh, sehingga air dari lapisan bawah naik ke permukaan. Air dari dasar laut yang naik ke permukaan ini kaya akan nutrisi dan suhu yang lebih rendah. 

Lalu mengapa fenomena yang sama ini membawa dampak yang berbeda saat terjadi di danau atau telaga ?

Di telaga, fenomena Upwelling membawa naik air dari dasar telaga yang cenderung lebih hangat dan membawa zat beracun seperti amonia dan belerang. Zat-zat ini beracun dan membuat ikan kesulitan bernafas lalu mati. Tingginya amonia dan belerang di danau atau telaga ini disebabkan kotoran ikan, sisa-sisa pakan dan sisa-sisa tumbuhan yang terdekomposisi di dasar telaga.  

Baca Juga  Menelusuri jejak manusia purba di goa Lawa

Fenomena upwelling ini juga pernah terjadi di Danau Toba, Waduk Jatiluhur, Waduk Saguling,  Waduk Cengklik Boyolali, Danau Batur.