situs goa lawa sampung

Menelusuri jejak manusia purba di goa Lawa

Bagikan :

Ponorogo – Jauh sebelum dihuni oleh manusia modern dan berdirinya kerajaan wengker, Ponorogo telah dihuni oleh manusia prasejarah. Pada masa antara 7000 – 3000 tahun yang lalu, ada ras manusia purba yang menghuni gua-gua di perbukitan karst wilayah sampung. Hal ini dikonfirmasi oleh adanya temuan kerangka manusia dan perkakas tulang dan batu di situs goa Lawa yang berada di wilayah Kecamatan Sampung. 

Jejak manusia purba di situs goa Lawa ini pertama kali ditemukan pada tahun 1926, pada masa penjajahan Belanda. Saat itu, ekskavasi yang dilakukan oleh  L.J.C. van Es, seorang geolog berkebangsaan Belanda menemukan perkakas purba yang terbuat dari tulang dan batu. Perkakas batu dan tulang yang ditemukan berwujud ujung panah, flakes dan batu pipisan. Fungsi alat-alat tulang tersebut digunakan untuk berburu, memasak juga untuk membuat pakaian.

Situs gua Lowo, Sampung (foto : Shandy A A Miraza)

Ekskavasi selanjutnya dilakukan oleh P.V. van Stein Callenfels pada tahun 1928-1931. Dari penggalian ini ditemukan benda-benda perunggu, besi, gerabah modern yang bercampur dengan alat-alat neolitik pada lapisan atas. Sedang lapisan di bawahnya menyimpan perkakas tulang dan tanduk yang meliputi antara lain lancipan, belati dari tanduk dan beberapa mata kail.

Karena banyaknya jumlah dan ragam perkakas tulang di situs goa Lawa para peneliti menyebut temuan itu sebagai “Sampung Bone Culture”. Sampung bone culture adalah kebudayaan manusia pra sejarah era Mesolitikum yang dicirikan penggunaan perkakas dari tulang. Bahkan karena jenis dan ragam perkakas di situs goa Lawa yang berbeda dari temuam di daerah lain muncullah istilah Sampungian.

Baca Juga  Jejak sejarah Wengker sampai era kerajaan Majapahit

Laman: 1 2