Biasanaya penjual serabi mulai berjualan menjelang subuh.
Sejak dahulu serabi khas ponorogo biasa dijual di pinggir jalan, perempatan dan dekat masjid dan bukannya menjelang subuh sampai sekitar jam 6-7 pagi.Pada dasarnya bahan serabi dan cara masaknya sama. Adonan tepung beras yang dicampur santan, encer mirip membuat jenang sumsum dikasih bumbu garam secukupnya untuk membuat gurihnya lalu dituang di kereweng yang dipanasi bara api dari arang.
Disajikan saat panas di dalam mangkok dan dituangi kuah santan dan gula. Bagi anda yang tidak suka manis bisa hanya memakai santan, dan bila anda tidak suka santan dan manis, Maka anda dapat meminta parutan kelapa muda. Serabi ponrogo paling enak dinikmati ketika panas sambil duduk nongkrong di dekat penjualnya menikmati hangatnya perapian tungku serabi.
10. Gethuk Golan

Ada banyak alasan mengapa getuk Golan menjadi legenda. Dari segi tampilan dan rasa, getuk Golan memang berbeda dari getuk biasa. Jika getuk biasa adalah olahan singkong yang ditumbuk bersama gula jawa,getuk Golan disajikan bersama ketan/jadah ,taburan parutan kelapa dan cairan gula kelapa yang manis. Daya tarik kedua adalah dari segi harga.bayangkan,di jaman serba mahal ini getuk Golan dapat anda nikmati dengan harga 1000 rupiah. Di sajikan di atas daun pisang, tampilan tradisional sangat kental dirasakan.
Untuk mendapatkan gethuk Golan yang asli, mau tak mau anda harus pergi ke desa Golan. Dari pusat kota ( Pasar Legi ) lurus ke arah barat krg lebih 5 km hingga perempatan Kerun Ayu, belok ke utara 1 km sampai di desa Golan. Ada plang Getuk Golan di jalan Srikaton , masuk ke arah barat 100 meter. Anda tanya orang saja, banyak yang tahu.