Ponorogo – Pemindahan CFD dari Jalan Suromenggolo ke Jalan HOS Cokroaminoto menjadi obrolan hangat minggu ini. Meskipun kabarnya masih belum jelas, komentar pro dan kontra bermunculan dari berbagai kalangan dan menghangatkan obrolan di jejaring sosial warga Ponorogo. Pun juga di warung kopi yang menjadi sarana bertukar kabar dan gagasan, issu ini juga menjadi bahan obrolan.
Menurut salah seorang kawan, awal munculnya gagasan pemindahan CFD ini sebenarnya karena ruwetnya CFD di jalan Suromenggolo karena banyaknya pedagang baru yang bermunculan. Sementara tempat-tempat yang bisa digunakan untuk menggelar lapak semakin berkurang. Alhasil para pedagang baru dan pedagang lama yang kehilangan tempat menggelar lapak menggunakan bahu jalan dan median jalan untuk berjualan.
Menurut kawan lainnya, sebenarnya ini bukan masalah besar senyampang para pedagang dapat menata dan menertibkan lapaknya, menyisakan ruang yang cukup untuk pejalan kaki serta segera menutup lapak setelah jam CFD berakhir. Namun kenyataannya para pedagang menggunakan lebih dari separuh jalan sehingga mengganggu pejalan kaki. Dan sebagian dari mereka masih terus berjualan setelah jam CFD berakhir. Bahkan ada yang sampai tengah hari belum menutup lapaknya yang berada di median jalan sehingga mengganggu lalu lintas.
Berkaca dari kasus beberapa tahun tahu, masalah ini sebenarnya pernah terjadi dan diselesaikan dengan penertiban pedagang oleh pemerintah kabupaten. Pendataan dan penataan para pedagang dilakukan, Lapak-lapak diatur dan pengawasan secara reguler dilakukan oleh aparat Satpol PP. Hasilnya CFD dapat berjalan tertib dan orang-orang yang datang ke CFD Suromenggolo merasa nyaman, dapat berjalan kaki, jogging bahkan bersepeda dengan leluasa.
Tetapi, setelah masa pandemi COVID tidak ada pengawasan dan bermunculannya pedagang baru, CFD Jalan Suromenggolo kembali semrawut. Para pedagang lama lapaknya makin maju ke tengah jalan dan para pedagang baru menggunakan median jalan untuk menggelar dagangan.
Dari obrolan beberapa orang, munculnya pedagang baru di CFD Suromenggolo dikarenakan beberapa hal. Yang pertama karena banyaknya orang yang butuh penghasilan tambahan karena pendapatan mereka menurun dan meningkatnya biaya hidup. Kemudian ada juga yang menjadikan CFD sebagai sarana memperkenalkan usahanya atau produk mereka.
Lalu apakah perlu ada larangan pedagang baru untuk berjualan di CFD Suromenggolo ?. Ya jangan begitu juga, kan semua bisa diatur. kata salah satu teman. Lalu siapa yang harus mengatur ? Ya jangan tanya saya !!