patung-bujang-ganong-di-perempatan-tonatan

Bukan sekedar hiasan- Ini alasan keberadaan patung-patung di perempatan Ponorogo

Bagikan :

Patung-Patung Ikonik di Ponorogo: Penanda, Sejarah, dan Identitas Kota

Ponorogo – Warga Ponorogo tentu sudah akrab dengan berbagai patung yang tersebar di beberapa persimpangan jalan-jalan utama di kota. Namun, bagi pendatang atau warga luar Ponorogo, keberadaan patung-patung ini seringkali membingungkan, terutama saat mencari petunjuk arah. Padahal, jika mengenali patung-patung tersebut, justru akan lebih mudah dalam menentukan arah dan orientasi di kota ini.

Keberadaan patung di persimpangan jalan itu bukan sekadar hiasan belaka. Pada era kepemimpinan Bupati Markum Singodimedjo, pembangunan bundaran dan patung di persimpangan jalan bertujuan untuk memperindah kota sekaligus meningkatkan keselamatan lalu lintas. Pada sekitar tahun 1996, saat belum semua persimpangan jalan utama dilengkapi lampu lalu lintas, bundaran-bundaran ini memainkan peran penting dalam mengatur arus kendaraan dan meningkatkan keamanan pengguna jalan.

Awalnya, bundaran di sekitar patung-patung tersebut berdiameter cukup besar. Namun, seiring bertambahnya volume kendaraan dan pembangunan lampu lalu lintas, ukuran bundaran diperkecil seperti yang terlihat saat ini.

Bagi anda yang akan ke Ponorogo, ada baiknya anda mulai mengenal patung-patung yang ada di beberapa persimpangan jalan utama Ponorogo agar tidak bingung. Patung-patung itu antara lain:

  1. Patung Penunggang Kuda – Terletak di perempatan Pabrik Es, patung ini menandakan Anda telah memasuki kota Ponorogo dari arah Madiun. Jika lurus ke selatan, Anda akan memasuki pusat kota Ponorogo. Belok kanan menuju Magetan, Alun-Alun Ponorogo, Pacitan, atau Wonogiri. Sementara belok kiri akan mengarah ke Pasar Pon, Trenggalek, atau Kecamatan Ngebel dan Kecamatan Pulung.
Baca Juga  Ponorogo, kota sarat sejarah dan tradisi yang wajib anda Kunjungi
Patung penunggang kuda di perempatan Pabrik Es
  1. Patung Adipura – Berada di perempatan Pasar Legi, patung ini menggambarkan sosok ksatria yang menjunjung piala Adipura. Patung ini dibangun setelah Ponorogo beberapa kali meraih penghargaan sebagai Kota Adipura. Dari sini, jika anda lurus ke selatan akan mengarah jalan HOS Cokroaminoto yang menuju pertigaan ngepos. Jika belok kiri ke arah jalan Ahmad Dahlan yang mengarah ke perempatan bunderan. 
Patung Adipura di perempatan pasar legi
  1. Patung Warok di Pertigaan Ngepos – Patung ini menggambarkan seorang warok bertelanjang dada yang gagah menghadap ke utara. Dari utara, jika belok kanan, Anda akan menuju Alun-Alun Ponorogo, sedangkan belok kiri mengarah ke perempatan Tonatan.
Patung Warok di pertigaan Ngepos
  1. Patung Bujang Ganong di Perempatan Tonatan – Patung ini berdiri tepat di atas bundaran dengan posisi menghadap ke timur. 
Patung Bujang Ganong di perempatan Tonatan
  1. Patung Warok di Perempatan Jeruksing – Patung ini menampilkan sosok warok bertelanjang dada menghadap ke utara.
  2. Patung Warok di Perempatan Bundaran Jalan Sultan Agung – Berbeda dari patung warok lainnya, patung ini mengenakan pakaian lengkap dan menghadap ke barat.
  3. Patung Bujang Ganong di Perempatan Tambak Bayan – Patung ini berdiri dengan wajah menghadap ke utara. Jika anda dari barat, dari arah Wonogiri, belok ke kanan akan menuju alun-alun Ponorogo, ke arah Pacitan dan Trenggalek. Sedang bila belok ke kiri akan menuju arah perempatan Keniten, Magetan, perempatan pabrik es dan Madiun, 
  4. Tugu Jam di perempatan Alun-Alun Selatan dan Pasar Pon dan perempatan Keniten  – Tidak berupa patung figuratif, tetapi tugu jam ini menjadi penanda penting di persimpangan tersebut.
Baca Juga  Sejarah panjang dan cerita unik dalam semangkuk Dawet Jabung

Selain patung di persimpangan jalan, masih banyak patung lain yang menjadi ikon kota Ponorogo, seperti:

  • Patung Singa di Alun-Alun Ponorogo – Terletak di empat sudut alun-alun, patung ini melambangkan keberanian dan kekuatan.
Patung Dewi Songgo Langit dan Klono Sewandono yang menggembala Singa
  • Patung Dewi Songgolangit dan Klono Sewandono – Berlokasi di depan kompleks kantor pemerintahan Kabupaten Ponorogo, patung ini menggambarkan kisah mitologi khas Ponorogo.
  • Patung Warok di Jalan HOS Cokroaminoto – Berdiri di sebelah SMP Negeri 1 Ponorogo.
  • Patung Tentara di Jalan Gajah Mada – Tepat di timur Bank BCA, patung ini menggambarkan seorang tentara dengan senapan sebagai simbol perjuangan. 1962 di era kepemimpinan Bupati Raden Dasuki.
Patung tentara di jalan Gajahmada, timur kantor bank BCA Ponorogo
  • Patung Letjen Suprapto Sukowati di Simpang Lima (Proliman) Keniten – Patung yang cukup besar dengan tinggi kurang lebih 15 meter ini terletak di tengah taman di sudut persimpangan jalan. Patung ini dibangun tahun 1976 untuk menghormati jasa-jasa Letjen Suprapto Sukowati.

Keberadaan patung-patung ini tidak hanya mempercantik kota, tetapi juga berfungsi sebagai penanda dan simbol budaya Ponorogo. Patung-patung tersebut mencerminkan identitas masyarakat dan sejarah kota yang kaya akan nilai budaya dan perjuangan. Oleh karena itu, mengenali patung-patung ini dapat membantu dalam mencari arah serta menambah wawasan tentang sejarah dan budaya Ponorogo.