Banjir di Ponorogo 2025

Banjir adalah Salah kita semua

Bagikan :

Ponorogo – Hari-hari ini jika hujan deras turun agak lama, orang-orang di beberapa desa dan kelurahan di kabupaten Ponorogo menjadi cemas. Mereka kawatir banjir akan datang lagi mengunjungi rumah mereka. Pun demikian, ketika hujan deras turun maka topik obrolan di warung kopi juga akan membahas masalah banjir.

Berbagai pendapat dan pemikiran tentang apa, mengapa, kapan, bagaimana dan siapa yang berkaitan dengan banjir saling tumpang tindih. Semua mengalir dari mulut-mulut pengunjung bagaikan banjir dan sahut menyahut seperti petir di langit yang gelap. Beragam argumen saling berbenturan, berkelindan dan kemudian menjadi kesimpulan di dalam pikiran masing-masing pengunjung.

Jika obrolan tentang banjir di warung ini ditelisik lebih jauh, dipilah dan kemudian diolah. Ada beberapa hal yang menarik dan patut dikaji bersama.

Sebenarnya banjir di beberapa kawasan Kabupaten Ponorogo dalah masalah klasik, masalah yang datang berulang-ulang dan belum mendapatkan solusi yang benar-benar tepat. Jika dirunut lebih jauh ke beberapa tahun sebelumnya, ada beberapa wilayah yang memang sejak dulu adalah daerah genangan karena letaknya yang sangat dekat dengan alur sungai. Dan beberapa wilayah banjir lainnya adalah sebagai daerah parkir air hujan sebelum masuk ke sungai atau saluran drainease utama.

Sedangkan wilayah baru yang kena banjir beberapa tahun belakangan ini penyebabnya adalah pengaturan tata ruang dan pembangunan yang mengabaikan dampak lingkungan.

Baca Juga  PKL di Ponorogo, antara benci dan rindu

Menurut pendapat beberapa orang, penyebab banjir adalah kelebihan air atau air yang berlebih. Meskipun terdengar seperti guyonan, namun pendapat ini seratus persen benar. Maraknya pembangunan komplek hunian baru di beberapa tempat yang dulunya adalah daerah resapan maupun daerah parkir air hujan disinyalir menjadi penyebab banjir di wilayah lain di sekitar hunian baru tersebut.

Laman: 1 2